Pukul 00.24 Wita dan mataku masih punya stamina untuk bergerak terus. Memang sih jika dipikirkan sejenak yaitu waktunya untuk beristirahat dan tidur menyembuhkan rasa lelah. Kenapa sampai seperti itu dan kenapa mesti seperti itu tentunya. Pertanyaan yang sangat dilematis menurutku untuk kutelusuri lebih dalam lagi dan menemukan jawabannya. Lantas untuk apa aku berpikir membuat tulisan ini padahal sudah waktu tidurku di hari-hari biasanya.
Akhir-akhir ini, aku sering menyita waktu tidur untuk memikirkan sesuatu yang tak tahu ujungnya apa. Berpikir dari awal tampa tahu maksud dari apa yang kupikirkan membuat tubuhku tidak tergerak untuk tidur. Semua itu karena sesuatu dan alhasil sesuatu itu menjadi belenggu dalam jiwa ini.
Tidak lain dan pasti hari ini adalah mulainya aku libur panjang. Dan pada hari ini juga aku sangat dilema untuk pulang kampung atau tidak. Sering muncul dalam benakku, ngapain ke kampung disana mau buat apa? Itulah yang sering aku kurang pahami. Lewat masalah itulah, hatiku memberikan efek ke otak untuk menjawabnya lewat jari jemari. Seperti biasanya ketidaktahuan akan terjawabkan di "ini google" dan ku ucapkan kampung itu apa google. Gila sih menurutku, tapi demi jawaban inilah jalan pamungkasku.
Tededet tedet, kutemukan jawaban dari wikipedia.
Kampung adalah:
1. Suatu daerah, di mana terdapat beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana.
2. Daerah tempat tinggal warga menengah ke bawah di daerah kota.
3. Dati IV: nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan satuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/mukim/distrik/banua (benua). Kampung sebagai sinonim dari istilah desa ini dipakai di Lampung (Kab. Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, dan Way Kanan), Papua dan Kalimantan Timur (Berau dan Kutai Barat). Sebuah kampung dipimpin oleh seorang Kepala Kampung (Kamponghofd) sinonim dari Kades.
4. Dati V: nama alternatif untuk dusun/banjar/padukuhan rukun kampung (RK)/anak kampung, yang semua itu merupakan bagian dari sebuah desa/kelurahan . Kampung sebagai sinonim dari dusun ini dipakai di Jawa, Nusa Tenggara Barat dan tempat-tempat tertentu.
Nah dari literasi itu muncul perasaan rindu. Poin pertama yang ku garis bawahi ternyata membuatku membayangkan dengan ibu,bapak,adik dan kakak di rumah. Memang sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka. Singkat saja, sering ditelpon dari kampung untuk kesana tapi beribu alasan kumunculkan saat itu. Karena kerinduan orang tua akan anaknya, mestinya harus aku senantiasa mengunjunginya untuk bersua bersama melepas rindu itu. Masih beruntung punya orang tua. Banyak kawan yang ada disana yang merindukan bertemu dengan orang tuanya tapi tidak bisa.
Maka dari itu, dilema yang kemudian hadir untuk ke kampung sudah terjawab. Aku rindu kampung tempat dilahirkanku dengan orang tua dan saudaraku. Karena itu, ku ucapkan "Terima kasih google" mengingatkanku untuk berpikir demikian itu.