Tampa sadar mataku terbuka dengan paksa seolah-olah kaget dengan pantulan sinar yang masuk ke kamar. Lalu tanganku meraba mencari hp di meja belajar dan ternyata sudah lama aku tertidur. Perasaan gelisah muncul tiba-tiba dalam pikiranku " Kenapa bangunnya telat lagi sih, kan sudah pasang 3 alarm".
Memang sebelum aku tidur, kuambil smartphone, hp jadul dan jam alarmku untuk disetting alarm jam 5 pagi. Entah kenapa sudah pasang 3 alarm tapi masih saja telat bangunnya.
Dipikiranku saat itu, "Masa bodoh ke kampus, yang penting aku masih hidup". Mau diapain lagi kalau sudah begini. Meskipun ke kampus tetap saja telat dan gak bisa masuk.
" Tutup pintu dari luar nak, kamu terlalu cepat, jadi lain kali saja masuknya yah", demikian kalimat yang sering kudengar dari dosen-dosen di kampusku. Dan Semua itu terjadi berulang kali. Bisa kuhitung 11 kali tanda alpha menghiasi absensi kelasku. Yah Ini bukan jatuh diantara bintang-bintang tapi jatuh diantara duri kaktus. Tapi seringkali muncul pikiran menyesal sih, kenapa aku tidak tidur lebih awal supaya bangunnya tepat waktu.
Entah ini yang namanya insomnia akut atau apalah. Kebiasaan itu mulai muncul setelah ikut perkaderan organisasi luar kampus. Luar biasanya, materi perkaderan berlangsung selama 8 hari dan mulainya materi dari jam 8 malam hingga jam 5 pagi. Karena itulah, setelah perkaderan ternyata kebiasaan itu terbawa terus menerus. Otak dipaksa berpikir keras dengan beberapa topik. Wajar kalau sekarang lebih kritis.
Efek samping dari begadang terhadap kesehatan memanglah sangat berbahaya. Kecenderungan untuk terkena anemia sangat tinggi dan merusak organ lainnya dalam tubuh kita. Memaksa tubuh kita untuk berpikir keras akan menguras energi yang lebih banyak. Respon otak melalui kinerja sel ke efektor akan berlangsung dengan keras.
Sebenarnya bisa kupertimbangkan untuk begadang. Kalau tidak bermanfaat dan akan menganggu aktivitas esoknya, ditinggalin dulu lah. Yang jadi masalah adalah ketika aku telah terbiasa dengan begadang maka rasa ngantukku tertunda terus. Rasanya saraf ngatukku telah berubah kinerja dari jam 10 malam menjadi jam 5 pagi.
Sebagai mahasiswa yang paling terdidik, jiwa inisiatif untuk mengakali hal tersebut pasti ada. Meski terlambat tapi pengetahuan kita harus bertambah terus. Itulah yang kuyakini sampai saat ini. Prinsip itulah yang membuatku beranjak dari tempat tidur. Mulai mengambil wudhu untuk shalat karena kewajibanku sebagai hamba. Selanjutnya mengambil buku-buku untuk ku analisis.
Yang terpenting adalah merubah kebiasaan agar tidak begadang terlalu lama. Jangan biarkan tubuh kita terbiasa lagi dengan begadang tapi membiasakan menambah dan menggali ilmu pengetahuan harus dibiasakan dengan cara lain selain begadang. Mengatur jadwal dan meninggalkan yang kurang bermanfaat adalah jawabannya. Untuk besoknya kuputuskan memasang 7 alarm supaya tidak terlambat dan juga menghindari begadang dengan aktivitas yang kurang bermanfaat.