Ngopi yok ke Minasatene? Bukan promosi tapi janji bertemu disana yah, sama-sama kita mencari Tuhan! Dibaca, yah!

Table of Content

Pribadi Unggul, The Nine Golden Habbits

Jika diartikan ke dalam bahasa sehari-hariku, artinya "Sembilan Kebiasaan Emas". Itu yang membuat aku semakin tertarik untuk mengulasnya dan insya Allah akan menerapkannya dalam kehidupan. Tidak usah dipertanyakan kenapa namanya bukan kebiasaan berlian, intan, atau uang yang jelas kebiasaan yang paling unggul diantara kebiasaan konsep teori lain.
Pribadi Unggul, The Nine Golden Habbits
Seperti biasa, berselancar di internet sudah menjadi kebutuhan yang amat penting bagiku yang nantinya akan di diskusikan. Bukan mencari hal yang nikmat yang penuh pertentangan melainkan mancari bahan untuk memunculkan ide dari hobbyku yang senang menuliskan hal-hal menarik dalam keseharian. 

Benar dengan ungkapan Sigmun Freud bahwa manusia hidup hanya untuk mendapatkan kenikmatan yang disebut "libido", jelas saja bahwa tahap mengenali apa yang harus dilakukan harus kita pahami sudut kebermanfaatannya dan beda halnya jika nikmat bermanfaat tapi melanggar nilai. 

Ini bukan poin penting dalam tulisan ini melainkan aku terhenti disebuah situs dengan domain pengikut muhammad yang menampilkan bahan pemikiran menjadi pemuda yang unggul menurutku. Entah karena sebelumnya telah diperkenalkan oleh sang dosen tapi baru kali ini aku memahaminya lebih dalam. Apa itu, dan siapa dia? Dia adalah cara untuk menjadi pemuda hebat dan sukses dan namanya adalah The Nine Golden Habbits

Yah, The Nine Golden Habbits namanya. Jika dilafalkan dengan lisan pasti keren dan mebuat lidah meliuk. Jika diartikan ke dalam bahasa sehari-hariku, artinya "Sembilan Kebiasaan Emas". Itu yang membuat aku semakin tertarik untuk mengulasnya dan insya Allah akan menerapkannya dalam kehidupan. Tidak usah dipertanyakan kenapa namanya bukan kebiasaan berlian, intan, atau uang yang jelas kebiasaan yang paling unggul diantara kebiasaan konsep teori lain.

Nah, sedikit menjelaskan bahwa di laman tersebut telah menjelaskan bahwa asal muasal mencuaknya TNGH karena keinginan melahirkan generasi yang menjunjung tinggi nilai islam yang intelek sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya. Karena kemajemukan di Indonesia tidak bisa dielakkan, maka dipadukan pula dengan memuatnya dalam TNGH yang diartikan melalui kebiasaan.

Ungkapan bahwa, pilih mana jika ada wadah anggaplah wadah dan beberapa batu besar dan batu kecil jika diberikan pilihan untuk memenuhi wadah itu. Memasukkan batu besar ke dalam wadah dulu ataukah batu kecil dulu ke dalam wadah dulu? Nah, coba pikirkan.

Tentunya, untuk memudahkan mestinya kita memasukkan batu yang besar dulu agar nantinya batu yang kecil mengisi bagian yang kosong dari celah antara batu besar yang satu dengan yang lainnya. The Nine Golden Habbits ini diumpamakan sebagai batu besarnya agar nantinya kebiasaan kecil yang lainnya akan mengikut kepada TNGH yang tentunya sejalan.

Pertanyaanya, mengapa mesti melakukannya? Bagaimana psikolog memandang hal ini? Dilansir dari laman "Pengikut Muhammad", bahwa kebiasaan yang sering dilakukan akan tersimpan dalam memori alam bawah sadar dan yang tidak menjadi kebiasaan akan tersimpan di memori sadar. Ketika kebiasaan telah merasuk ke bawah sadar kita maka hal itu akan menjadi sangat mudah. Misalnya kebiasaan shalat yang sering melakukan pasti semakin muda. Sama halnya dengan "bergosip", pasti mudah juga kalau sudah kebiasaan, bahkan menjadi spontanitas.

Melihat contoh yang telah aku jelaskan di atas, berikut The Nine Golden Habbits, semoga dapat bermanfaat untuk aku dan anda sang pembaca :

1. Kebiasaan Shalat;
  • Shalat Wajib di awal waktu dan berjamaah diiringi shalat sunnah Rawatib;
  • Shalat Tahajud (lail) di setiap sepertiga malam terakhir; dan
  • Shalat Dhuha setiap pagi.

2. Kebiasaan Puasa,
    Disamping melaksanakan puasa Ramadhan juga membiasakan berpuasa Sunnah.

3. Kebiasaan berzakat, infaq dan shadaqah (ZIS),
    Senantiasa mengeluarkan >2,5% dari total pendapatan untuk ZIS.

4. Kebiasaan membaca al-Qur’an
Senantiasa membaca al-Qur’an pada waktu-waktu tertentu, misalnya: sehabis maghrib, menjelang subuh, ba’da shubuh dan lain-lain serta mengkhatamkannya minimal 1 kali dalam sebulan.

5. Kebiasaan membaca buku >1 jam setiap hari.

6. Kebiasaan beradab Islami dalam setiap aktivitas yang dilakukan.

7.Kebiasaan mengaji dan berada dalam komunitas orang shaleh >1 kali seminggu.

8. Kebiasaan berkata baik, beramal shaleh dan memberikan kemanfaatan bagi orang lain.

9. Kebiasaan berpikir positif dan murah senyum.

Posting Komentar