Selagi manusia masih bisa bermimpi,mungkin tidak ada salahnya jika kita meluruskan mimpi itu selurus-lurusnya. Selagi manusia masih bisa menghela napas, mungkin tidak ada salahnya jika mengisi nafas kita dengan membahagiakan orang lain.
Manusia sering sekali bermimpi, melayangkan cita-cita. Namun sayangnya, kemampuannya untuk berpikir logis seringpula mematahkan semangat. Tidak salah memang. Namun, bukankah semua berawal dari ketidakmungkinan? Otak kanan kita bermimpi, otak kiri kita mengukur diri. Tapi jangan pernah biarkan otak kiri yang memimpin.
Mimpi adalah persimpangan menuju mimpi berikutnya. Biarkan diri kita yakin akan potensi diri kita, dan biarkan si otak kanan yang merancang mimpi-mimpi kita berpikir bebas! biarkan angan-angan kita melayang tinggi setinggi-tingginya, dan iringi kepakan sayapnya dengan doa.
Tujuan hidup yang mulia adalah membahagiakan orang lain. Selalu berusaha menjadi bagian dari kesuksesan orang lain, selalu menjadi bagian dari tawa haru mereka yang kita sayangi.
Sadari, hidup ini hanyalah sementara. Materi, tahta, dan harta adalah sampah! ya, hanya sampah! Jikalau kita tidak bisa menggunakan itu untuk membahagiakan orang lain. Kemampuan dan akal kita hanya menjadi bualan! ya,menjadi bualan! Ketika semua itu hanya digunakan untuk mencapai keserakahan diri sendiri.
Mari tempatkan kita menjadi insan yang selalu memuliakan orang lain. Menjadi insan-insan penyusun kesuksesan orang lain. Dan, dengan sendirinya, kebahagiaan yang hakiki pun akan datang dengan sendirinya.
Be ‘right’, just be ‘right’ person guys!
Be a ‘RIGHT’ Person!
Mimpi adalah persimpangan menuju mimpi berikutnya. Biarkan diri kita yakin akan potensi diri kita, dan biarkan si otak kanan yang merancang mimpi-mimpi kita berpikir bebas! biarkan angan-angan kita melayang tinggi setinggi-tingginya, dan iringi kepakan sayapnya dengan doa.